SEJARAH SINGKAT JAKARTA "KOTA KEMENANGAN"
Jakarta, berawal dari sebuah kota pelabuhan atau biasa disebut dengan Bandar di muara sungai Ciliwung yang membelah Kota Jakarta. Peradaban ini berawal sekitar 500 tahun silam dimana informasi yang ditemukan melalui penelitian-penelitian yang dilakukan dan atas ditemukannya bukti-bukti tertulis dari berbagai prasasti bersejarah yang ditemukan di sekitar kawasan tersebut.
Selama berabad-abad Kota Bandar kecil ini berkembang hingga akhirnya menjadi pusat perdagangan internasional. Keberadaan Bandar yang mulai memiliki potensi ini banyak mengundang perhatian dari banyak pihak ternasuk para penjelajah samudra dari berbagai bangsa seperti Timur Tengah dan Eropa untuk dapat menjajaki perdagangan Bandar Jakarta yang mulai dikenal luas.
Bagian Dari Kerajaan Sunda
Para penulis Eropa lampau yang datang serta melakukan perdagangan di Bandar Jakarta kuno pada sekitar abad ke-16 menyebutkan bahwa"sebuah kota bernama Sunda Kelapa, adalah merupakan Bandar utama dari sebuah Kerajaan Sunda (Hindu) dengan ibu kota Pajajaran." Di kemudian hari melalui keterangan dari beberapa Prasasti yang ditemukan seperti Prasasti Tugu, Prasasti Lebak dan lain sebagainya diketahui kerajaan yang banyak disebutkan oleh para penjelajaha Eropa tersebut adalah Kerajaan Sunda atau yang dikenal dengan nama Kerajaan Tarumanegara.
Kerajaan ini diyakini terletak sekitar 40 Kilometer di pedalaman dekat Kota Bogor-Jawa Barat. Kerajaan ini merupakan sebuah kerajaan kuno yang telah menguasai tanah jawa khususnya Jawa Barat dan sekitarnya terutama setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit.
Menjadi Sebuah Kota Kemenangan Bagi Sang Pangeran Muda
Keberadaan Kerajaan Tarumanegara yang semakin surut pada awal abad ke-16 dan masuk serta berdirinya Kerajaan Islam di Jawa membuat posisi Sunda Kelapa yang kala itu memainkan posisi penting dalam perdagangan lintas bangsa semakin terancam.
Pada tahun 1627 tepatnya pada tanggal 22 Juni, berangkatlah ekspansi secara besar-besaran Kerajaan Demak yang kala itu merupakan sebuah Kerajaan Islam di pulau jawa untuk merebut Sunda Kelapa. Dengan direbutnya Bandar ini, Pangeran Fatahilah yang kala itu memimpin armada Kerajaan Demak ini mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang memiliki arti sebagai Kota Kemenangan. Peristiwa serta waktu tersebut yang dikemudian hari diperingati sebagai hari lahir dari Kota Jakarta.
Kedatangan Belanda dan dimulainya perubahan Kota Kemenangan
Pada sekitar akhir abad ke-16, orang-orang Belanda melalui ekspedisinya (kala itu bangsa-bangsa Eropa saling bersaing dalam penjelajahan Samudera dengan moto : Gold, Glorry, Gospel) datang ke Jayakarta dan pada akhirnya menguasai Jayakarta dan selanjutnya mengganti Jayakarta dengan nama Batavia. Batavia baru kala itu dijadikan sebagai pusat pemerintahan bagi Bangsa Belanda melalui VOC dimana Jayakarta lama diubah secara drastis menjadi sebuah kota modern kala itu.
Kegiatan pemerintahan pun untuk selanjutnya dipindahkan sekitar 500 meter dari bandar dengan membangun sebuah Balai Kota yang nantinya banyak menjadi saksi bisu dari peristiwa serta tragedi yang mewarnai keberadaan Kota Jakarta seperti Tragedi Pembantaian Etnis Cina, Serangan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram dan lain sebagainya. Balai Kota ini pun menjadi saksi bisu akan berjangkitnya wabah kolera yang kala itu menjadi sebuah epidemi dan menimbulkanj banyak korban jiwa termasuk Gubernur Belanda sendiri sebagai akibat perkembangan kota yang amat pesat namun pemerintah kolonial kala itu gagal untuk mengimbangi kemajuan yang pesat tersebut. Sehingga pada perkembangan selanjutnya, Pusat Pemerintahan Kolonial Belanda dipindahkan kembali ke arah yang lebih tinggi dimana wilayah ini dinamakan Weltervelden.
Sang Matahari Asia Timur turut mengenyam Kota Jakarta dan Kemerdekaan Indonesia dicetuskan di Kota ini
Keberadaan Bangsa Jepang di Jakarta tidak dapat dilepaskan dari peristiwa internasional yang terjadi kala itu yaitu pada tahun 1940-1945 dimana pecahnya Perang Dunia ke II. Di seluruh bagian dunia kala itu saling beraliansi dan berperang dengan aliansi yang lainnya atau lebih dikenal dengan blok axis dan blok sekutu.
Bangsa Jepang yang kala itu sangat maju dan memiliki ambisi untuk menguasai Asia bersekutu dengan Jerman yang kala itu memiliki tujuan menguasai Eropa. Di Indonesia sendiri tepatnya Jakarta, keberadaan Jepang di bumi Jakarta tidak dapat terlepas setelah peristiwa menyerahnya Belanda tanpa syarat di KaliJati, Subang kepada Jepang dan angkatan Kekaisarannya.
Di bawah pendudukan Jepang, Jakarta kala itu berada dibawah kendali Komando Angkatan Laut Jepang sekaligus menjadikan Jakarta sebagai Pusat kegiatan militer Jepang. Banyak korban jiwa berjatuhan akibat kekejaman Jepang serta rentetan kejadian berdarah yang terjadi selama masa ini.
Namun, keberadaan Jepang kala itu dimanfaatkan secara baik oleh para pemuda serta politikus Indonesia yang menginginkan kemerdekaan penuh sebagai sebuah bangsa. Sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jl.Pegangsaan Timur, Sang Proklamator Ir.Soekarno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menetapkan Jakarta sebagai ibukota Jakarta pada tahun 1960-an setelah Indonesia melewati fase-fase sulit dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar